ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR PEKERJAAN TERHADAP TINGKAT KELELAHAN KERJA PENGEMUDI SUROBOYO BUS

KURNIAWAN, MUHAMMAD (2025) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR PEKERJAAN TERHADAP TINGKAT KELELAHAN KERJA PENGEMUDI SUROBOYO BUS. Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
21021050-SKRIPSI-ABSTRAK.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
21021050-SKRIPSI_BAB I.pdf

Download (163kB) | Preview
[img] Text (BAB 2)
21021050-SKRIPSI_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (382kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
21021050-SKRIPSI_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (391kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
21021050-SKRIPSI_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (553kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (BAB 5)
21021050-SKRIPSI_BAB V.pdf

Download (153kB) | Preview
[img] Text (LAMPIRAN)
21021050-SKRIPSI-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kelelahan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keselamatan pengemudi, terutama pada sektor transportasi umum seperti Suroboyo Bus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor individu dan faktor pekerjaan terhadap tingkat kelelahan kerja pengemudi di UPTD PTU Suroboyo Bus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional dan melibatkan seluruh pengemudi aktif sebanyak 64 orang melalui teknik total sampling. Variabel yang diteliti meliputi faktor individu (usia, status gizi, jumlah jam tidur, kualitas tidur, dan kebiasaan merokok) serta faktor pekerjaan (durasi mengemudi dan shift kerja). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan kerja tingkat sedang. Analisis bivariat menunjukkan bahwa usia (p = 0,002), jumlah jam tidur (p = 0,016), kualitas tidur (p = 0,031), dan durasi mengemudi (p = 0,012) memiliki hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja. Pengemudi yang lebih tua, tidur kurang dari 7 jam, memiliki kualitas tidur yang buruk, serta bekerja lebih dari 8 jam per hari, cenderung mengalami kelelahan sedang. Sebaliknya, variabel status gizi (p = 0,703), kebiasaan merokok (p = 0,748), dan shift kerja (p = 0,924) tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Hasil ini menunjukkan bahwa kelelahan kerja pengemudi dipengaruhi oleh kombinasi faktor individu dan faktor kerja. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang terintegrasi seperti pengaturan jam kerja yang proporsional, pemantauan waktu istirahat, serta edukasi mengenai pentingnya kualitas tidur dan pola hidup sehat guna meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja pengemudi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: kelelahan kerja, pengemudi, Suroboyo Bus, faktor individu, faktor pekerjaan
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TF Railroad engineering and operation
Divisions: Teknologi Rekayasa Otomotif > Teknologi Rekayasa Otomotif
Depositing User: 21021050 21021050
Date Deposited: 21 Jul 2025 02:50
Last Modified: 21 Jul 2025 02:50
URI: http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/3757

Actions (login required)

View Item View Item