WULANDARI, KOMANG ANGGI (2025) PENGELOLAAN RISIKO PADA ANGKUTAN UMUM TRANS SARBAGITA DENGAN PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN. Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.
|
Text (ABSTRAK)
21021020-SKRIPSI-ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
21021020-SKRIPSI-BAB_1.pdf Download (151kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB 2)
21021020-SKRIPSI-BAB_2.pdf Restricted to Registered users only Download (445kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB 3)
21021020-SKRIPSI-BAB_3.pdf Restricted to Registered users only Download (921kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB 4)
21021020-SKRIPSI-BAB_4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB 5)
21021020-SKRIPSI-BAB_5.pdf Download (177kB) | Preview |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
21021020-SKRIPSI-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Tingginya angka kecelakaan di Indonesia khususnya Provinsi Bali, mendorong Trans Sarbagita untuk meningkatkan aspek keselamatan operasional. Pada tahun 2024, tercatat lebih dari 23 kasus kecelakaan kerja dan beberapa insiden lalu lintas yang melibatkan bus Trans Sarbagita. Hal ini disebabkan oleh belum optimalnya penerapan sistem manajemen keselamatan, kurangnya monitoring, evaluasi, serta personil di bidang keselamatan. Selain itu, belum dilakukan identifkasi bahaya dan risiko, serta belum tersedia dokumen Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko dan mencari akar penyebab risiko berdasarkan nilai risk rating tertinggi. Metode yang digunakan yaitu HIRADC dan FTA dengan pendekatan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Sampel penelitian yaitu seluruh pegawai Trans Sarbagita. Hasil penelitian dari total 34 indikator risiko menggunakan metode HIRADC. Dari 34 indikator tersebut terdapat 1 kategori ekstrim, 7 kategori tinggi, 18 kategori sedang, dan 8 kategori rendah. Untuk mencari potensi penyebab bahaya, menggunakan metode FTA dari hasil risk rating tertinggi. Pada bagian kantor, pengoperasian komputer/laptop yaitu tidak menggunakan kacamata antiradiasi. Pada bagian bengkel, pengisian air accu, penggunaan dongkrak, penggunaan mesin gerinda dan pengelasan yaitu tidak menggunakan APD dan tidak memperhatikan petunjuk kerja serta kurang memperhatikan posisi saat bekerja. Pada bagian operasional rute koridor 1, lalu lintas padat yaitu respon dari pengemudi yang menimbulkan reaksi negatif. Pada bagian operasional rute koridor 2, pengemudi lain ugal - ugalan yaitu kurangnya pengawasan pada kawasan sarbagita. Pada bagian faktor pengemudi, kurangnya evaluasi terkait jam kerja pengemudi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Risiko, Angkutan Umum, HIRADC, FTA |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Teknologi Rekayasa Otomotif > Teknologi Rekayasa Otomotif |
Depositing User: | 21021020 21021020 |
Date Deposited: | 18 Jul 2025 01:21 |
Last Modified: | 18 Jul 2025 01:21 |
URI: | http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/3741 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |