ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DALAM TRANSISI KE BUS LISTIK

YUANISHA, CHERYL FARA ICHA (2025) ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DALAM TRANSISI KE BUS LISTIK. Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
21013096-SKRIPSI-ABSTRAK.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
21013096-SKRIPSI-BAB_1.pdf

Download (181kB) | Preview
[img] Text (BAB 2)
21013096-SKRIPSI-BAB_2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (446kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
21013096-SKRIPSI-BAB_3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
21013096-SKRIPSI-BAB_4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (708kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (BAB 5)
21013096-SKRIPSI-BAB_5.pdf

Download (196kB) | Preview
[img] Text (LAMPIRAN)
21013096-SKRIPSI-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pemerintah Indonesia menargetkan peralihan penuh transportasi umum ke kendaraan listrik pada tahun 2045 sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi sektor transportasi. Peralihan ke kendaraan listrik merupakan langkah strategis dalam mendukung sistem transportasi berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, tingginya biaya investasi dan tantangan infrastruktur menjadi hambatan utama dalam implementasinya, khususnya di wilayah strategis seperti Kabupaten Sidoarjo yang memiliki intensitas mobilitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dalam transisi dari bus konvensional ke bus listrik pada rute Terminal Purabaya – Bandara Juanda di Kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan berdasrkan pedoman teknis operasional angkutan umum sesuai Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor: SK.687/AJ.206/DRDJ/2002 Tentang Pedoman Teknis Penyelengraaan Angkutan Penumpang Umum dalam rute tetap dan teratur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya operasional bus listrik sebesar Rp 27.929,09/km, lebih tinggi dibandingkan bus konvensional sebesar Rp 11.848,05/km. Payback period investasi bus listrik sebesar Rp 3,2 miliar dapat tercapai dalam waktu 5,2 tahun, yang masih berada dalam batas usia operasional kendaraan. Tantangan utama dalam pengoperasian bus listrik mencakup biaya investasi tinggi, performa baterai yang belum stabil, lamanya waktu pengisian daya, serta keterbatasan armada dan infrastruktur SPKLU. Dari sisi manajemen operasional, diperlukan 11 unit bus dengan frekuensi 4 bus per jam dan headway 15 menit untuk memenuhi kebutuhan 6 ritase perjalanan per hari. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi operator transportasi dan pemangku kebijakan dalam merancang strategi implementasi bus listrik yang efektif dan berkelanjutan di masa depan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Biaya operasional kendaraan, Bus listrik, Bus konvensional, Transportasi berkelanjutan, Payback period
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements
T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
T Technology > TL Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics
Divisions: Rekayasa Sistem Transportasi Jalan > Rekayasa Sistem Transportasi Jalan
Depositing User: 21013096 21013096
Date Deposited: 08 Jul 2025 03:52
Last Modified: 08 Jul 2025 08:02
URI: http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/3607

Actions (login required)

View Item View Item