LAPORAN MAGANG II ANALISIS MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO ANGKUTAN TRANSBUSWAY KORIDOR 6H RUTE (LEBAK BULUS - SENEN)

APRIADI, OCTAVIANA (2025) LAPORAN MAGANG II ANALISIS MANAJEMEN BAHAYA DAN RISIKO ANGKUTAN TRANSBUSWAY KORIDOR 6H RUTE (LEBAK BULUS - SENEN). Project Report. POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN, TEGAL. (Submitted)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
21013110-MAGANG 2-ABSTRAK.pdf

Download (283kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
21013110-MAGANG 2-BAB 1.pdf

Download (164kB) | Preview
[img] Text (BAB 2)
21013110-MAGANG 2-BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (202kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
21013110-MAGANG 2-BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (197kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (BAB 4)
21013110-MAGANG 2-BAB 4.pdf

Download (52kB) | Preview
[img] Text (LAMPIRAN)
21013110-MAGANG 2-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (116kB) | Request a copy

Abstract

Bahaya dan risiko yang terjadi pada suatu trayek kendaraan disebabkan oleh faktor alam dan keadaan lingkungan medan jalan yang ada pada jalur. Dalam operasional kendaraan angkutan umum masih menghadapi berbagai risiko dan bahaya yang berdampak pada keselamatan penumpang, pengemudi, serta pengguna jalan lainnya. Identifikasi bahaya dan risiko merupakan langkah awal dalam meminimalisir angka kasus kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengendalikan bahaya serta risiko operasional pada koridor 6H Transbusway (Lebak Bulus – Senen) menggunakan metode ROADC (Risk Opportunity Assessment and Determining Control). Penelitian ini mengidentifikasi potensi bahaya pada tiga tahapan operasional kendaraan (sebelum, saat, dan setelah beroperasi). Tingkat risiko ditentukan berdasarkan tingkat keparahan dan frekuensi kejadian yang selanjutnya digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan faktor penyebab kecelakaan, serta memberikan rekomendasi. Hasil analisis berdasarkan 3 tahapan operasional di jalur terdapat 15 potensi bahaya. 10 potensi bahaya dengan kategori risiko sedang sampai tinggi, 2 potensi bahaya dengan kategori risiko sedang, 2 potensi bahaya dengan kategori risiko tinggi, serta 1 potensi bahaya dengan kategori risiko rendah sampai sedang. Tahapan kendaraan saat beroperasi merupakan tahapan kegiatan yang paling banyak menimbulkan bahaya dan risiko. Upaya pengendalian risiko pada penelitian ini dilakukan berdasarkan hierarki pengendalian yang meliputi eliminasi, subtitusi, pengendalian teknis, pengendalian administratif, dan alat pelindung diri. Kata kunci: Angkutan Umum, Keselamatan Jalan, ROADC; Bahaya; Risiko

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Angkutan Umum, Keselamatan Jalan, ROADC; Bahaya; Risiko
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions: Rekayasa Sistem Transportasi Jalan > Rekayasa Sistem Transportasi Jalan
Depositing User: 21013110 21013110
Date Deposited: 26 May 2025 02:33
Last Modified: 26 May 2025 02:33
URI: http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/3458

Actions (login required)

View Item View Item