ISTIANA, INTAN (2025) ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN PADA SISTEM PENGEREMAN BUS DAN TRUK DI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH. Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.
|
Text (ABSTRAK)
22031014_KKW_ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
22031014_KKW_BAB 1.pdf Download (125kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB 2)
22031014_KKW_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (634kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB 3)
22031014_KKW_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB 4)
22031014_KKW_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB 5)
22031014_KKW_BAB 5.pdf Download (117kB) | Preview |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
22031014_KKW_LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk sering kali disebabkan oleh karena kegagalan sistem pengereman. Fenomena ini juga kerap terjadi di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dengan kondisi topografi wilayah dan medan jalan yang bervariasi serta tingkat lalu lintas yang padat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penyebab utama kegagalan sistem pengereman pada bus dan truk serta memahami karakteristik dari masing-masing penyebab yang terjadi di wilayah tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan statistik deskriptif dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan wawancara yang disebarkan kepada pengemudi bus dan truk, penguji kendaraan bermotor, petugas rampcheck, mekanik bengkel, dan investigator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor dominan yang menyebabkan kegagalan sistem pengereman. Indikator tertinggi adalah rendahnya volume minyak rem, yang secara langsung mengurangi efektivitas tekanan hidrolik dalam sistem rem. Faktor berikutnya adalah overheating, yaitu kondisi ketika suhu pada komponen rem meningkat secara berlebihan akibat penggunaan yang terus-menerus, terutama saat kendaraan melewati jalan menurun panjang. Selain itu, penurunan tekanan udara dalam tabung udara juga teridentifikasi sebagai penyebab signifikan pada kendaraan dengan sistem rem pneumatis. Terakhir, overloading atau kelebihan muatan menjadi faktor yang mempercepat keausan komponen rem serta meningkatkan risiko kegagalan saat pengereman mendadak. Berdasarkan temuan tersebut, salah satu aspek penting dalam perawatan rem adalah pemeriksaan dan pemantauan volume minyak rem secara rutin, mengingat minyak rem merupakan media utama dalam sistem hidrolik yang menentukan efisiensi dan respons pengereman kendaraan. Selain itu, pentingnya peningkatan edukasi dan pemahaman teknis kepada para pengemudi mengenai dampak buruk dari praktik kelebihan muatan (overloading) terhadap sistem rem. Dengan begitu maka potensi terjadinya kegagalan sistem pengereman dapat diminimalkan secara signifikan, sehingga mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat rem blong di wilayah Kabupaten Semarang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sistem Rem, Faktor Penyebab, Servis Rem |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Teknologi Otomotif > Teknologi Otomotif |
Depositing User: | 22031014 22031014 |
Date Deposited: | 25 Jul 2025 06:23 |
Last Modified: | 25 Jul 2025 06:23 |
URI: | http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/3796 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |