HADITO, ANANTA SALMAN (2025) OPTIMASI SISTEM PENDINGIN DAN PEREDUKSI OPASITAS BERBASIS THERMOELECTRIC PADA MESIN DIESEL COMMONRAIL. Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.
|
Text (ABSTRAK)
21021033-SKRIPSI-ABSTRAK.pdf Download (633kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
21021033-SKRIPSI-BAB I.pdf Download (134kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB 2)
21021033-SKRIPSI-BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (992kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB 3)
21021033-SKRIPSI-BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (847kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB 4)
21021033-SKRIPSI-BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB 5)
21021033-SKRIPSI-BAB V.pdf Download (156kB) | Preview |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
21021033-SKRIPSI-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat pencemaran udara, khususnya dari emisi gas buang mesin diesel yang mengandung partikel berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan sistem pendingin dan pemanas bahan bakar untuk mereduksi opasitas gas buang pada mesin diesel commonrail dengan menggunakan 2 modul Thermo Electric Cooler (TEC). Pengoptimalan sistem dengan melakukan penelitian terhadap model heat exchanger (tidak beralur dan beralur) dikombinasikan dengan variasi dimensi radiator sebagai media pelepas kalor. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan engine stand mesin diesel commonrail Toyota 2KD-FTV, menggunakan bahan bakar solar dexlite (CN 51). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi heat exchanger beralur mampu meningkatkan suhu bahan bakar secara signifikan karena peningkatan efisiensi penyerapan panas, pemanasan bahan bakar berkontribusi terhadap penurunan viskositas dan densitas bahan bakar, yang berdampak pada pembakaran pada ruang bakar yang lebih sempurna sehingga dapat menurunkan opasitas gas buang. Pada penelitian pemanasan bahan bakar tertinggi terjadi pada heat exchanger tidak beralur dikombinasikan dengan radiator 1 pada debit 0,14 lpm mencapai 46,1°C yang dapat mereduksi opasitas sebesar 17,6%. Radiator dengan dimensi lebih besar juga memberikan pendinginan lebih baik sehingga mampu menyerap sisi panas TEC dengan lebih baik, memungkinkan sistem pendingin pada TEC bekerja lebih optimal. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pendingin berbasis TEC yang menggunakan model heat exchanger beralur dan tidak beralur dikombinasikan dengan radiator tipe 2 dapat menghasilkan pendingin yang lebih baik dibandikan dengan radiator tipe 1 pada 3 variasi debit bahan bakar. Pada penelitian terkait pendinginan pada TEC 1 dan TEC 2 dengan menggunakan heat exchanger beralur dikombinasikan radiator tipe 2 pada debit 0,27 lpm menghasilkan temperatur minimum yang paling optimal, mencapai -5,8°C (TEC 1) dan -3,3°C (TEC 2). Penggunaan sistem yang tepat dapat digunakan sebagai solusi untuk mereduksi emisi pada mesin diesel, serta mendukung pengembangan teknologi otomotif ramah lingkungan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Thermoelectric Cooler (TEC), Heat Exchanger, Radiator, Mesin Diesel Commonrail, Opasitas |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Teknologi Rekayasa Otomotif > Teknologi Rekayasa Otomotif |
Depositing User: | 21021033 21021033 |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 01:18 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 01:18 |
URI: | http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/3651 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |