RAHMA, HASNA AULIA (2025) PERAN CLEAR ZONE PADA LAJUR PENGHUBUNG WELERI-SUKOREJO DALAM MENGURANGI TINGKAT KEPARAHAN KECELAKAAN. Project Report. POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN, TEGAL. (Submitted)
|
Text (ABSTRAK)
21011042-MAGANG 2- ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
21011042-MAGANG 2-BAB 1.pdf Download (103kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB 2)
21011042-MAGANG 2-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB 3)
21011042-MAGANG 2-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (852kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB 4)
21011042-MAGANG 2-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (757kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB 5)
21011042-MAGANG 2-BAB 5.pdf Download (102kB) | Preview |
Abstract
Clear zone merupakan area bebas hambatan di sisi jalan yang berperan penting dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas, khususnya pada lajur penghubung yang memiliki karakteristik aliran kendaraan yang dinamis. Penelitian ini menganalisis peran clear zone (area bebas hambatan) dalam mengurangi tingkat keparahan kecelakaan di lajur penghubung Weleri–Sukorejo, Jawa Tengah, yang memiliki 10 tikungan dengan radius kecil (rata-rata 20 meter) dan hambatan seperti drainase terbuka, tebing, serta tiang listrik. Metode penelitian meliputi analisis geometrik jalan, evaluasi data kecelakaan sepanjang tahun 2019–2023, dan pemetaan bahaya (hazard mapping). Hasil menunjukkan bahwa clear zone pada ruas ini tidak memenuhi standar AASHTO (3–9 meter), dengan lebar hanya 0–2 meter atau bahkan tidak tersedia di beberapa segmen. Faktor utama pemicu risiko adalah drainase terbuka (kedalaman 1 meter) berjarak <1 meter dari jalan, tebing batu (<2 meter), First Author1, Second Author2, Third Author3 tikungan curam (kelandaian hingga -42,9%), serta minimnya marka dan penerangan. Data kecelakaan meningkat signifikan dari 47 kasus pada tahun 2019 menjadi 80 kasus pada tahun 2023, dengan tingkat keparahan tertinggi pada tikungan radius <15 meter. Rekomendasi teknis mencakup pelebaran clear zone minimal 3 meter, pemasangan guardrail, penghapusan hambatan samping, perbaikan marka reflektif, dan penerangan jalan. Intervensi ini diharapkan memberikan ruang pemulihan bagi kendaraan keluar jalur serta mengurangi fatalitas kecelakaan. Studi ini menekankan pentingnya integrasi desain clear zone dengan perbaikan geometri dan pengawasan berkala untuk keselamatan berkelanjutan. Kata kunci: clear zone, keselamatan jalan, hazard analysis
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | clear zone, keselamatan jalan, hazard analysis |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements |
Divisions: | Rekayasa Sistem Transportasi Jalan > Rekayasa Sistem Transportasi Jalan |
Depositing User: | 21011042 21011042 |
Date Deposited: | 17 May 2025 02:34 |
Last Modified: | 17 May 2025 02:34 |
URI: | http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/3445 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |