SASONO, BARNAWI DWI (2024) EVALUASI PELAKSANAAN PENIMBANGAN DI UNIT PELAKSANA PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR. Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.
Text (ABSTRAK)
20011036-SKRIPSI-ABSTRAK.pdf Download (309kB) |
|
Text (BAB 1)
20011036-SKRIPSI-BAB_1.pdf Download (72kB) |
|
Text (BAB 2)
20011036-SKRIPSI-BAB_2.pdf Restricted to Registered users only Download (813kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
20011036-SKRIPSI-BAB_3.pdf Restricted to Registered users only Download (339kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
20011036-SKRIPSI-BAB_4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
20011036-SKRIPSI-BAB_5.pdf Download (75kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
20011036-SKRIPSI-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur berat kendaraan bermotor bersama dengan muatannya yang dipasang secara tetap. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor memilki fungsi yaitu sebagai pencatatan, pengawasan, dan penindakan terhadap mobil barang dengan memperhatikan dokumen, daya angkut, tata cara muatan, dimensi kendaraan, dan teknis laik jalan. Akantetapi peran jembatan timbang di nilai tidak terlalu efektif karena masih terdapat kendaraan dengan muatan dan dimensi berlebih beroperasi di jalan. Terdapat beberapa faktor yang menjadi permasalahan yaitu faktor non teknis seperti sumber daya manusia dan faktor teknis yaitu alat penimbangan yang tidak mampu mengikuti perkembangan mobil barang serta sarana dan prasarana yang kurang memenuhi. Salah satunya yaitu Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Banyudono yang masih belum terdapat sarana gudang penyimpanan untuk penurunan barang bagi kendaraan dengan muatan berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur pelaksanaan penimbangan dan kendala yang ada di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Banyudono. Hasil kondisi eksisting menunjukkan prosedur penimbangan yaitu kendaraan angkutan barang perlu di arahkan untuk melakukan penimbangan. Pemeriksaan dimensi dilakukan secara langsung oleh Penguji Kendaraan Bermotor karena belum tersedia sensor dimensi. Penindakan yang diberlakukan yaitu pemberian tilang. Kendala yang berada di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor meliputi sumber daya manusia yang kurang ideal, penindakan yang belum sesuai dengan peraturan sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan serta belum terdapat ketersediaannya. Rekomendasi yang diberikan kepada Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Banyudono adalah penambahan jumlah sumber daya manusia, perubahan shift kerja, perbaikan dan penambahan fasilitas sarana dan prasarana yang belum tersedia seperti alat pemindai data kendaraan, sensor dimensi, detektor kendaraan, gudang penyimpanan, dan rambu lalu lintas. Serta penindakan yang belum sesuai diharapkan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Banyudono melengkapi sarana dan prasarana yang belum tersedia. Diharapkan adanya kerja sama antara Dinas Perhubungan dan Kepolisian untuk mengadakan operasi keselamatan dan edukasi tentang bahaya kendaraan ODOL (Over Load and Over Dimension) secara berkala. Kata Kunci: UPPKB, Jembatan timbang, Analisis SWOT
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | UPPKB, Jembatan timbang, Analisis SWOT |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Rekayasa Sistem Transportasi Jalan > Rekayasa Sistem Transportasi Jalan |
Depositing User: | BARNAWI DWI SASONO |
Date Deposited: | 16 Jul 2024 01:43 |
Last Modified: | 16 Jul 2024 01:43 |
URI: | http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/2766 |
Actions (login required)
View Item |