PENILAIAN RISIKO PENGANGKUTAN BATU BARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA CV. PANAH MAS

ISLAMIYATI, ASRI (2019) PENILAIAN RISIKO PENGANGKUTAN BATU BARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA CV. PANAH MAS. Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.

[img] Text (ABSTRAK)
15010245_SKRIPSI_ABSTRAK.pdf

Download (922kB)
[img] Text (BAB 1)
15010245_SKRIPSI_BAB 1.pdf

Download (360kB)
[img] Text (BAB 2)
15010245_SKRIPSI_BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (590kB)
[img] Text (BAB 3)
15010245_SKRIPSI_BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (610kB)
[img] Text (BAB 4)
15010245_SKRIPSI_BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (BAB 5)
15010245_SKRIPSI_BAB 5.pdf

Download (362kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
15010245_SKRIPSI_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) adalah suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan, dan efek yang ditimbulkan dari kegagalan, serta mengidentifikasi aksi penanganan masalah tersebut. FMEA dapat dikembangkan untuk mengidentifikasi bahaya kecelakaan yang dihasilkan dari mode kegagalan potensial sehingga dalam konteks keselamatan jalan, kegagalan merupakan suatu risiko kecelakaan (potensi bahaya) yang muncul akibat dari suatu faktor yang mempengaruhi proses pengangkutan yakni manusia, kendaraan bermotor, jalan & lingkungan. Kecelakaan lalu lintas pada pengangkutan batu bara sebanyak 10 (sepuluh) kejadian kecelakaan terjadi pada bulan Maret tahun 2019 hingga 5 Mei tahun 2019 dengan kerugian sebesar Rp. 19.225.000,00. Hal ini tidak dapat dihiraukan, maka perlu adanya analisis bahaya yang memilikin risiko tertinggi menggunakan metode FMEA pada ketiga faktor tersebut. Analisis diawali dengan mengumpulkan data berupa potensi kegagalan dari pengemudi, kendaraan, dan jalan pengangkutan batu bara, selanjutnya analisis menggunakan metode FMEA. Hasil dari analisis FMEA didapatkan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi untuk pengemudi adalah pengemudi mengemudikan kendaraannya dalam kondisi sakit memiliki nilai RPN sebesar 504, waktu istirahat yakni pengemudi hanya istirahat 1 jam dengan jam kerja > 12 jam memiliki nilai RPN sebesar 324, dan tidak ada pengganti pengemudi memiliki nilai RPN sebesar 300. Untuk nilai RPN tertinggi pada kendaraan yaitu kondisi ban rusak memiliki nilai RPN sebesar 280, alur ban aus memiliki nilai RPN sebesar 200, dan kaca retak memiliki nilai RPN sebesar 180, dan untuk nilai RPN tertinggi pada rute yaitu warna rambu pudar memiliki nilai RPN sebesar 160, daun rambu bengkok memiliki nilai RPN sebesar 140, dan tiang rambu terpasang miring memiliki nilai RPN sebesar 140. Selanjutnya indikator yang memiliki nilai RPN tertinggi mendapat penanganan prioritas. Usulan pengendalian risiko untuk pengemudi adalah pemeriksaan kesehatan pengemudi, pengaturan pola kerja dan waktu istirahat serta refreshment program, untuk kendaraan yaitu dilakukan P2H (Pemeriksaan dan Perbaikan Harian), dilakukan apel sebelum keberangkatan dan Periodical Maintenance Service (PMS), serta pengemudi diikutsertakan dalam diklat inspeksi kendaraan dan untuk penanganan rute, pengemudi diberikan pendidikan dan pelatihan mengenai rute yang dilewati dan risk journey management.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Failure Mode And Effect Anaylisis (FMEA), Pengangkutan Batu Bara, Penilaian Risiko, Risk Priority Number (RPN)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Rekayasa Sistem Transportasi Jalan > Rekayasa Sistem Transportasi Jalan
Depositing User: Admin RSTJ
Date Deposited: 08 Nov 2023 08:33
Last Modified: 08 Nov 2023 08:33
URI: http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/2056

Actions (login required)

View Item View Item