MIKROSIMULASI PENERAPAN SIMPANG BERSINYAL TERKOORDINASI PADA SIMPANG TUGU DAN SIMPANG PINGIT

NDARI, SEPTIA CAHYANI WULAN (2024) MIKROSIMULASI PENERAPAN SIMPANG BERSINYAL TERKOORDINASI PADA SIMPANG TUGU DAN SIMPANG PINGIT. Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.

[img] Text (ABSTRAK)
20011026-SKRIPSI-ABSTRAK.pdf

Download (377kB)
[img] Text (BAB 1)
20011026-SKRIPSI-BAB_1.pdf

Download (106kB)
[img] Text (BAB 2)
20011026-SKRIPSI-BAB_2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (359kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
20011026-SKRIPSI-BAB_3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (644kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
20011026-SKRIPSI-BAB_4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB 5)
20011026-SKRIPSI-BAB_5.pdf

Download (65kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
20011026-SKRIPSI-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (701kB) | Request a copy

Abstract

Masalah utama yang diidentifikasi adalah kurang optimalnya pengaturan simpang yang saat ini belum menggunakan koordinasi sinyal. Untuk mengurangi panjang antrian, waktu tundaan, dan jumlah konflik lalu lintas yang terjadi, diusulkan perubahan dari simpang bersinyal tidak terkoordinasi menjadi simpang bersinyal terkoordinasi. Software VISSIM digunakan untuk menganalisis kinerja simpang, sedangkan software SSAM digunakan untuk menganalisis konflik lalu lintas. Enam alternatif penanganan kinerja dan konflik lalu lintas diusulkan, mencakup optimalisasi waktu siklus dan perubahan fase siklus pada salah satu simpang dengan mempertimbangkan aspek kelancaran dan keselamatan. Alternatif 1 dan 5 mencakup perubahan waktu siklus menjadi 100 detik dengan 3 fase sinyal. Alternatif 2 dan 4 mengusulkan waktu siklus 228 detik, sementara alternatif 3 dan 6 menerapkan waktu siklus 130 detik. Alternatif 1, 2, dan 3 mengatur koordinasi pergerakan dari simpang Tugu ke simpang Pingit, sedangkan alternatif 4, 5, dan 6 mengatur koordinasi dari simpang Pingit ke simpang Tugu. Meskipun alternatif 3 dan 6 menggunakan waktu siklus yang sama, arah koordinasi yang berbeda mempengaruhi penanganan konflik lalu lintas. Dari enam alternatif yang disimulasikan, alternatif ke-6 dipilih sebagai yang terbaik dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Alternatif 6 dipilih karena menunjukkan skor yang paling mendekati 1, yaitu 0,874, yang menandakan keseimbangan terbaik dalam mengurangi tundaan, panjang antrian, dan jumlah konflik dibandingkan dengan alternatif lainnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Simpang, Koordinasi Sinyal, VISSIM, SSAM, SAW
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Rekayasa Sistem Transportasi Jalan > Rekayasa Sistem Transportasi Jalan
Depositing User: SEPTIA CAHYANI WULAN NDARI
Date Deposited: 14 Aug 2024 06:08
Last Modified: 14 Aug 2024 06:08
URI: http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/3024

Actions (login required)

View Item View Item