RAKHMATIKA, SUCI ANANDA (2024) ANALISIS KONFLIK LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN MENGGUNAKAN METODE TRAFFIC CONFLICT TECHNIQUE DENGAN MIKROSIMULASI VISSIM (STUDI KASUS: SIMPANG EMPAT BERSINYAL KEBONAGUNG, KOTA PASURUAN). Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.
Text (ABSTRAK)
20013085-SKRIPSI-ABSTRAK.pdf Download (968kB) |
|
Text (BAB 1)
20013085-SKRIPSI-BAB 1.pdf Download (146kB) |
|
Text (BAB 2)
20013085-SKRIPSI-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (507kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
20013085-SKRIPSI-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (952kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
20013085-SKRIPSI-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
20013085-SKRIPSI-BAB 5.pdf Download (147kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
20013085-SKRIPSI-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (945kB) | Request a copy |
Abstract
Persimpangan merupakan tempat bertemunya beragam arus lalu lintas yang menyebabkan terjadinya konflik lalu lintas. Konflik lalu lintas yang terjadi di persimpangan berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Jumlah konflik lalu lintas yang terjadi merupakan indikator rendahnya tingkat keselamatan pada persimpangan. Tingginya konflik lalu lintas yang terjadi pada Simpang Empat Kebonagung terjadi karena simpang ini hanya memiliki 2 fase. Analisis perubahan fase simpang dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dan mengurangi konflik yang terjadi di Simpang Kebonagung. Identifikasi konflik lalu lintas dilakukan pada hari kerja selama satu jam dari jam 08.30 – 09.30 melalui rekaman ATCS Dinas Perhubungan Kota Pasuruan. Tingkat keseriusan konflik yang terjadi diukur menggunakan metode Traffic Conflict Technique yang membandingkan antara perkiraan jarak konflik (D) dengan kecepatan kendaraan (V). PTV VISSIM digunakan untuk mensimulasikan dan menganalisis kinerja simpang pada kondisi awal dan kondisi penanganan. Software SSAM digunakan untuk menganalisis konflik lalu lintas yang terjadi pada simpang. Alternatif penanganan dilakukan dengan mengubah 2 fase menjadi 3 fase dan 4 fase. Hasil simulasi kondisi awal menunjukkan tingkat akurasi yang sangat baik dengan nilai GEH sebesar 2,5 dan nilai MAPE sebesar 2,9%. Hasil simulasi terbaik dilihat dari segi keselamatan dan kelancaraan lalu lintas adalah dengan melakukan perubahan menjadi 3 fase. Dibandingkan dengan 2 fase dan 4 fase, 3 fase menghasilkan penurunan konflik berpotongan sebesar 29,4%, panjang antrian 27,6 meter, dan tundaan mengalami kenaikan dengan 23,6% dari kondisi awal tetapi memiliki LOS C yang lebih baik dari 4 fase.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konflik Lalu Lintas, Traffic Conflict Technique, PTV VISSIM, SSAM |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Rekayasa Sistem Transportasi Jalan > Rekayasa Sistem Transportasi Jalan |
Depositing User: | 20013085 20013085 |
Date Deposited: | 25 Jul 2024 04:01 |
Last Modified: | 25 Jul 2024 04:01 |
URI: | http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/2848 |
Actions (login required)
View Item |