BASHARI, M.HAFIZ (2021) COMPATIBILITY AMBANG BATAS PENGEREMAN. Diploma thesis, POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN.
Text (ABSTRAK)
18030528-KKW-ABSTRAK.pdf Download (246kB) |
|
Text (BAB 1)
18030528-KKW-BAB 1.pdf Download (68kB) |
|
Text (BAB 2)
18030528-KKW-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (591kB) |
|
Text (BAB 3)
18030528-KKW-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB) |
|
Text (BAB 4)
18030528-KKW-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB 5)
18030528-KKW-BAB 5.pdf Download (118kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
18030528-KKW-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) |
Abstract
Penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas secara garis besar dibagi menjadi dua yakni, karena faktor manusia dan kualitas kendaraan. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan perlu dilakukan upaya untuk menjaga kondisi kendaraan selalu optimal dengan cara melakukan perawatan dan perbaikan kendaraan. Prinsip kerja dari sistem rem ABS adalah untuk mencegah terjadinya slip pada saat kendaraan melakukan pengereman secara mendadak. Hal ini membuat kendaraan akan mudah dikendalikan sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Ambang batas tersebut dibuat dengan teknologi yang ada pada kendaraan bermotor yang diproduksi pada tahun 1990an. Sehingga di Indonesia pun perlu adanya pembaharuan metode pengujian bagi kendaraan yang telah menggunakan sistem rem ABS, serta menguji apakah ambang batas yang digunakan pada kendaraan dengan sistem rem non ABS dapat digunakan juga pada kendaraan yang telah menerapkan sistem rem ABS. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif, dimana penelitian ini dilakukan terhadap kendaraan bermotor yang menggunakan sistem erm ABS dengan cara road test dan menggunakan alat bantu brake tester. Saat menggunakan cara road test, kendaraan menggunakan 2 kondisi yaitu dengan kondisi sistem rem ABS berfungsi dan dengan kondisi sistem rem ABS tidak berfungsi. Dalam pengambilan data ini juga menggunakan variasi kecepatan awal sebelum melakukan pengereman yaitu 40 km/jam, 45 km/jam, 50 km/jam, 55 km/jam, dan 60 km.jam. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah OBD 2 Scanner, kendaraan bermotor, decelerometer dan brake force pedal. Dari penelitian ini, didapatkan hasil bahwa sistem rem ABS memiliki keunggulan yaitu menjaga slip ratio tetap dibawah 30%. Namun pada kendaraan dengan kondisi sistem rem ABS tidak berfungsi terjadi slip di kecepatan awal 50 km.jam sebesar 34%. Sehingga penulis dapat menyimpulkan untuk pengujian kendaraan bermotor yang telah menggunakan sistem rem ABS untuk menggunakan alat bantu pada pemeriksaan teknis scantool ataupun OBD 2 Scanner agar mempermudah dalam pemeriksaan kondisi kinerja dari sistem rem ABS. Pada penilaian kelaikan jalan kendaraan yang menggunakan sistem rem ABS dilakukan dalam konsep road test dengan kecepatan awal 50 km/jam dan tidak menggunakan alat brake tester. Karena alat brake tester tidak dapat memutar roller sampai kecepatan 50 km/jam dimana kecepatan tersebut adalah titik awal sistem rem ABS mulai efektif bekerja.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sistem rem ABS, Gaya Translasi, Gaya Torsi, Gaya Rotasi, Perlambatan, Jarak Pengereman, OBD 2 Scanner, Scantool, Ambang Batas |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Teknologi Otomotif > Teknologi Otomotif |
Depositing User: | Admin TO |
Date Deposited: | 05 May 2023 08:40 |
Last Modified: | 05 May 2023 08:40 |
URI: | http://eprints.pktj.ac.id/id/eprint/1064 |
Actions (login required)
View Item |